“Teater Sepekan” Pontianak 2025, Tingkatkan Kapasitas dan Jaringan Seni Teater Lokal
Rangkaian kegiatan “Teater Sepekan” yang diselenggarakan pada 9–14 November 2025 telah resmi ditutup dengan hasil yang sangat positif. Acara yang diselenggarakan di Port 99 Pontianak ini dirancang sebagai platform pengembangan dan apresiasi teater ini berhasil mencapai seluruh target yang ditetapkan.
Program dibuka dengan dua workshop intensif: Penyutradaraan (9/11) dan Pemeranan (10/11), yang diikuti puluhan pegiat teater. Fasilitator yang merupakan seniman lokal namun sudah berpengalaman di dalam maupun luar daerah memberikan transfer pengetahuan yang mendalam, sehingga peserta bisa meningkatkan penguasaan teknik dan wawasan artistik.
Rangkaian pertunjukan berlangsung sebagai berikut:
12 November: Pertunjukan sastra lisan Karungut Dayak berjudul “Bahing Pomollum” oleh Langkau Etnika Kalbar, yang sukses menyajikan kekayaan tradisi Uud Danum sekaligus jadi ajang memperkenalkan kesenian ini ke publik.
13 November: Pementasan monolog berjudul "Lubang", naskah karya Yessy Natalia yang dibawakan secara apik oleh Beben MC DAN mendapat respons hangat dari audiens.
14 November: Penampilan utama oleh Teater KAS Jakarta, menceritakan tentang sisi lain petinggi politik, bertajuk "Musuh Politik".
Total pengunjung mencapai lebih dari 500 orang, sementara peserta workshop pulang dengan keterampilan yang lebih mendalam dan berjejaring satu sama lain.
Dengan terlaksananya “Teater Sepekan” 2025, ekosistem teater di Pontianak diharapkan dapat mengalami percepatan pertumbuhan yang nyata. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, tetapi juga memperkuat posisi teater Pontian masih di kancah seni pertunjukan nasional.
Para pegiat teater menyatakan kesiapan untuk melanjutkan semangat ini dan berharap “Teater Sepekan” dapat menjadi agenda tahunan yang berkelanjutan.
Kegiatan ini diinisiasi oleh Langkau Etnika dan terselenggara atas kerjasama dengan Dinas Pendidikan Kebudayaan Prov. Kal-Bar dan Port 99.
Teks : Eventlog
Foto : Tim Dokumentasi Teater Sepekan
Comments
Post a Comment